IMG-LOGO

TEHNOLOGI BOKHASI SECARA SEDERHANA

Create By 11 January 2023 643 Views

TEHNOLOGI BOKHASI SECARA SEDERHANA

 

Oleh  :

Sutrisno,  SP

BPP  Kec. Borobudur

 

 

Akhir ini kecenderungan harga pupuk kimia kiat melambung tinggi, hal ini berimplikasi pada biaya cost produksi yang harus  dikeluarkan petani semakin, hal ini menimbulkan kesulitan sendiri bagi petani untuk memperoleh pendapat yang layak bila biaya produksi tinggi sementara terkadang harga jual produk yang dihasilkan sering fluktuatif. Penggunaan pupuk kimia secara terus  tanpa diimbangan dengan penggunaan pupuk organik akan memberikan  efek yang ditimbulkan oleh sisa-sisa bahan ikutan pupuk kimia tersebut yang menyebabkan pencemaran bagi tanah. Disamping itu sekarang muncul secara perlahan banyak permintaan akan produk pertanian yang bebas bahan kimia/ produk pertanian organik.

Melihat hal tersebut diatas  sekarang muncul pemikiran pengembangan pertanian organik atau back to nature (kembali ke alam). Bertolak dari pemikiran tersebut muncullah beberapa teknologi untuk mendapatkan pupuk organik secara cepat, karena tanpa sentuhan teknologi untuk mendapatkan pupuk organik butuh waktu lama 3-4 bulan (kotoran sapi), bahkan kotoran kambing mencapai 1-2 tahun. Salah satu teknologi fermentasi dengan bahan stater mikrobia yang menguntungkan dan bermanfaat bagi kesuburan tanah, meingkatkan produksi dan aman bagi lingkungan dan manusia, atau yang lazim dikenal dengan teknologi Bokashi (bahan organik yang kaya akan sumber kehidupan). Stater yang banyak digunakan dari EM4 yang ditemukan oleh ilmuwan dari Jepang Prof. Terou Hoda dari Universitas Koninawa Jepang, EM4  mengandung asam laktat/ Lactobacilluss spp, Actonomysites, bahteri fotosintetik/ Rhodopseudomonas spp, Streptomyces sp dan ragi.

Dibawah ini beberapa model membuat bokashi yang dapat diterap oleh petani secara sederhana dengan bahan baku yang ada disekitar petani/limbah.

Bokashi pupuk kandang

 

Bahan –bahan: pupuk kandang 300 kg, tetes 10 sendok makan, dedak 10 kg, sekam padi 10 kg, EM4 200 ml, air 20 liter/secukupnya

Alat yang digunakan : timbangan, termometer, gembor, karung goni/terpal, ember plastik

Langkah kerja : a). Timbang semua bahan yang diperlukan sesuai ukuran, b). Campurkan katul, pupuk kandang, sekam padi diaduk secara merata hingga terbentuk adonan, c). Campurkan tetes, air dan EM4 hingga homogen, d). Siram adonan pupuk  kandang, katul dan sekam dengan larutan air, EM4 dan tetes dengan rata, dengan catatan penyiraman tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering atau dengan kata lain kondisi remah (adonan bisa kepal dan bila adonan dilepas adonan berkembang/mekar), e). Setelah selesai penyiraman lalu adonan ditutup karung goni/terpal dan difermentasi/diperam selama 1 minggu, f). Selama proses pemeraman dikontrol suhunya (tidak boleh lebih dari 50-60%) dan bila suhu lebih dari 50-60% maka adonan dibuka dan adonan diaduk-aduk lagi, setelah selesai adonan ditutup lagi, g). Proses pemeraman selesai setelah 1 minggu yang ditandai kondisi bokashi secara fisik berwarna hitam dan remah dan bokashi siap di packing atau dipakai untuk pupuk dilapangan.

 

Bokashi jerami

 

Bahan –bahan: jerami 200 kg, tetes 10 sendok makan, dedak 10 kg, sekam padi 10 kg, EM4 200 ml, air 20 liter/secukupnya

Alat yang digunakan : mesin pencacah/ sabit/ bendo, timbangan, termometer, gembor, karung goni/terpal, ember plastik

Langkah kerja : a). Timbang semua bahan yang diperlukan sesuai ukuran, b). Lalu jerami dicatah kecil-kecil dengan maksud untuk memudahkan pengadukan, c). Campurkan katul, pupuk kandang, jerami, sekam padi diaduk secara merata hingga terbentuk adonan, d). Campurkan tetes, air dan EM4 hingga homogen, e). Siram adonan pupuk  kandang, katul dan sekam dengan larutan air, EM4 dan tetes dengan rata, dengan catatan penyiraman tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering atau dengan kata lain kondisi remah (adonan bisa kepal dan bila adonan dilepas adonan berkembang/mekar), f). Setelah selesai penyiraman lalu adonan ditutup karung goni/terpal dan difermentasi/diperam selama 1 minggu, g). Selama proses pemeraman dikontrol suhunya(tidak boleh lebih dari 50-60%) dan bila suhu lebih dari 50-60% maka adonan dibuka dan adonan diaduk-aduk lagi, setelah selesai adonan ditutup lagi, h). Proses pemeraman selesai setelah 1 minggu yang ditandai kondisi bokashi secara fisik bertwarna hitam dan remah dan bokashi siap di packing atau dipakai untuk pupuk dilapangan.

 

Bokashi pupuk kandang dan arang sekam

 

Bahan –bahan: pupuk kandang 300 kg, tetes 10 sendok makan, dedak 10 kg, arang sekam padi/serbuk gergaji 10 kg, EM4 200 ml, air 20 liter/secukupnya

Alat yang digunakan : timbangan, termometer, gembor, karung goni/terpal, ember plastik

Langkah kerja : a). Timbang semua bahan yang diperlukan sesuai ukuran, b). Campurkan katul, pupuk kandang, arang sekam/ serbuk gergaji diaduk secara merata hingga terbentuk adonan, c). Campurkan tetes, air dan EM4 hingga homogen, d). Siram adonan pupuk  kandang, katul dan sekam dengan larutan air, EM4 dan tetes dengan rata, dengan catatan penyiraman tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering atau dengan kata lain kondisi remah (adonan bisa kepal dan bila adonan dilepas adonan berkembang/mekar), e). Setelah selesai penyiraman lalu adonan ditutup karung goni/terpal dan difermentasi/diperam selama 1 minggu, f). Selama proses pemeraman dikontrol suhunya (tidak boleh lebih dari 50-60%) dan bila suhu lebih dari 50-60% maka adonan dibuka dan adonan diaduk-aduk lagi, setelah selesai adonan ditutup lagi, g). Proses pemeraman selesai setelah 1 minggu yang ditandai kondisi bokashi secara fisik bertwarna hitam dan remah dan bokashi siap di packing atau dipakai untuk pupuk dilapangan.

 

Sumber :

-          Anonim, 1998. Bokashi Cara Pembuatan dan Aplikasi Dalam Pertanian Organik. Dephutbun, Jakarta.

-          Anonim, 2003. EM4 Teknologi Untuk Pertanian Peternakan Perikanan dan Pengelolaan Lombah. PT. Songgolangit Persada, jakarata.

-          Anonim, 2004. Cara Pembuatan Pupuk Bokashi. KIPPK Kab. Magelang,